Ingat ya, gak semua yang kelihatan sibuk hebat. Gak sama sekali.
Sibuk ini itu, pergi sana sini. Hasilnya? Gak ada.
Alasannya cuma satu: Gak punya target.
Seperti pegawai magang, yang muter-muter, disuruh sana sini.
Penghasilannya? Jangan ditanya, deh. Sedih ceritanya.
Sedangkan si manajer? Duduk manis di kantornya, dan
penghasilannya? Jauh lebih banyak.
Kenapa sekolah?
“Ya, biar pinterlah.”
Udah gitu aja? Kenapa gak buat jawaban yang lebih wah gitu?
Seperti “Saya ingin jadi juara.” Atau “Saya ingin jadi presiden.”
Buat target itu yang hebat, yang jauh sekalian.
Kalau kamu punya target di gunung, paling gak, ya kamu
berhenti di atas dataran tinggi.
Kalau kamu punya target di langit, paling gak, kamu bisa
sampai di puncak gunung.
Paham maksud saya, ya?
Satu lagi kesalahan banyak orang,
Buat target, tapi gak disiplin. Gak punya proses yang
direncanakan, untuk bisa sampai di target itu.
Kalau kamu sudah buat target, coba hitung mundur. Berapa
waktu yang kamu punya?
Misal, kamu ingin jadi juara kelas. Dari awal semester sampai
ujian akhir, kamu punya 5 bulan. Buat target setiap bulannya!
Misal:
Bulan pertama: Harus sudah terbiasa dengan
pelajaran-pelajaran baru.
Bulan kedua: Harus sudah mengenali karakter, bagaimana
tipe guru yang mengajar. Bagaimana sistem penilaiannya,
dan lain-lain.
Bulan ketiga: Nilai mid test gak boleh kurang dari 8!
Dan seterusnya.
Baca juga ==> JANGAN MEMAKSAKAN DIRI
Baca juga ==> JUJUR DAN AMANAH
Baca juga ==> SUTRIANA : PERJUANGANKU MENJADI SANTRI YANG BAIK DAN CITA-CITA MENJADI TAHFIDZUL QUR’AN
Nah, setiap bulan, kamu cek. Sudah berapa persen misimu
terpenuhi?
Agar kamu tahu, kira-kira, bagaimana caramu agar misi
berikutnya bisa terpenuhi?
Bagaimana caranya, agar sampai target waktu yang ada,
targetmu bisa tercapai?
Kalau kamu sendiri saja gak ngerti sudah sampai mana,
bagaimana bisa mengukur jarak ke targetnya? susah pastinya.