SINOPSIS
Alya, seorang remaja putri yang baru lulus SMP, harus berpisah dengan kehidupan lamanya ketika orang tuanya mengirimnya ke sebuah pesantren terpencil. Terletak di tengah desa yang sepi, pesantren ini memiliki suasana tenang yang diwarnai kedisiplinan ketat dan tradisi kuat. Bagi Alya, meninggalkan keluarganya dan teman-teman terdekatnya bukanlah hal mudah. Kesepian mulai menghantuinya sejak hari pertama, ketika ia merasakan jarak emosional dari rumah yang semakin jauh setiap harinya.
Tidak hanya soal penyesuaian dengan rutinitas pesantren—sholat subuh berjamaah, menghafal Al-Qur’an, dan kehidupan yang serba tertata—Alya juga dibayangi oleh cerita-cerita horor yang menyelimuti asrama tempat ia tinggal. Santri-santri senior sering menceritakan kisah menyeramkan tentang suara-suara aneh yang terdengar di malam hari dan bayangan misterius yang muncul di balik jendela asrama tua. Alya, yang merasa kesepian, mulai terpengaruh oleh cerita-cerita itu, terutama ketika ia sendiri mulai merasakan kehadiran yang aneh di kamar kosong di ujung lorong.
Di tengah kesunyian yang menghimpit, Alya mulai berteman dengan dua santri lainnya: Rina, yang periang tapi menyimpan banyak rahasia, dan Nadya, yang pendiam namun memiliki ketenangan batin yang membuat Alya merasa aman. Bersama-sama, mereka bertiga berusaha bertahan di tengah tantangan batin dan tekanan dari lingkungan pesantren, sambil mencoba mencari tahu lebih dalam tentang cerita-cerita horor yang menghantui mereka.
Namun, masalah Alya tidak berhenti di sana. Surat-surat dari rumah membawa berita yang membuat hatinya terguncang. Masalah keluarganya yang selama ini tersembunyi mulai terkuak, membuat Alya semakin tertekan dan kebingungan. Di sisi lain, persahabatannya dengan Rina dan Nadya perlahan-lahan mulai retak akibat perasaan tidak percaya dan pengkhianatan yang tak terduga.
Dalam pergulatan batinnya yang semakin intens, Alya menyadari bahwa untuk bertahan, ia harus menghadapi ketakutan terdalamnya, baik terhadap rahasia yang tersembunyi di pesantren maupun perasaan yang mengoyak hatinya. Rahasia kelam, bukan hanya tentang dunia spiritual yang tak terlihat, tetapi juga tentang orang-orang yang paling dekat dengannya, mulai terbongkar satu per satu. Kesunyian pesantren, yang awalnya terasa menenangkan, berubah menjadi cerminan dari kekosongan hati Alya.