Pasangkayu – Momentum Hari Santri Nasional (HSN) 2024 menjadi momen yang istimewa bagi pengurus Satuan Komunitas (Sako) Pandu Pasangkayu, yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Pasangkayu. Mereka hadir dengan penuh semangat dalam upacara HSN yang dilaksanakan di Pasangkayu. Sako Pandu Pasangkayu, yang baru saja resmi dibentuk pada 6 Oktober 2024, diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam mengoordinir kegiatan kepramukaan di pondok pesantren dan madrasah yang berada di bawah naungan LP Ma’arif NU.
Pembentukan Sako Pandu ini merupakan upaya strategis LP Ma’arif NU Pasangkayu dalam mengembangkan kegiatan pramuka yang berbasis pada nilai-nilai keislaman, sekaligus sebagai sarana pembinaan karakter bagi santri dan siswa. Dalam pembentukan ini, telah terpilih sebagai Ketua Ust. Syaufan Azizi, S.Pd, yang juga merupakan pembina Pondok Pesantren Nurul Jadid Duripoku. Bersamanya, Sirojuddin Abbas, S.Pd, pembina Ponpes Thoriqul Ulum, ditunjuk sebagai sekretaris, dan Reski, S.Pd, pembina Pesantren Alfalah Baras, sebagai bendahara.
Kehadiran mereka dalam upacara HSN Pasangkayu bukan hanya menjadi bentuk partisipasi, tetapi juga sebuah simbol penting akan tekad mereka dalam memperkuat gerakan pramuka di lingkungan pesantren dan madrasah. Sako Pandu diharapkan mampu mendorong terciptanya pramuka yang tidak hanya mengutamakan keterampilan dan kedisiplinan, tetapi juga nilai-nilai spiritual dan keagamaan yang kuat, selaras dengan tujuan pendidikan Ma’arif NU.
Pentingnya Kegiatan Pramuka bagi Santri dan Siswa
Kegiatan pramuka di lingkungan pesantren dan madrasah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa yang mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab. Pramuka juga mengajarkan nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, dan kepemimpinan, yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-
hari. Di pesantren, kegiatan pramuka turut membantu santri dalam mengembangkan keterampilan sosial dan spiritual, serta mempersiapkan mereka menjadi generasi penerus yang tangguh, berwawasan luas, dan berjiwa patriotik.
Dengan hadirnya Sako Pandu, harapannya kegiatan pramuka di bawah LP Ma’arif NU Pasangkayu dapat lebih terorganisir dan terarah. Sako Pandu berperan penting dalam mengoordinir dan memfasilitasi kegiatan kepramukaan yang ada di pondok pesantren dan madrasah, sehingga tercipta sinergi yang kuat antara pramuka dan pendidikan keagamaan. Hal ini sejalan dengan visi Ma’arif NU untuk mencetak generasi santri yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga berjiwa nasionalis dan memiliki keterampilan hidup yang baik.
Harapan dan Pesan untuk Sako Pandu Pasangkayu
Kehadiran Sako Pandu Pasangkayu juga membawa harapan baru bagi perkembangan kegiatan pramuka di wilayah tersebut. Ketua LP Ma’arif NU Pasangkayu menyampaikan harapannya agar Sako Pandu dapat menjadi pionir dalam menciptakan gerakan pramuka yang inovatif, berbasis nilai-nilai keislaman, dan relevan dengan tantangan zaman. “Kami berharap Sako Pandu bisa menjadi wadah pembinaan bagi para santri dan siswa untuk mengembangkan potensi diri, baik dalam bidang keterampilan maupun karakter, dengan tetap berlandaskan pada ajaran agama dan semangat kebangsaan,” ungkapnya.
Selain itu, pesan penting disampaikan kepada para pengurus dan anggota Sako Pandu untuk selalu menjaga semangat kebersamaan dan berkolaborasi dengan seluruh lembaga pendidikan di bawah LP Ma’arif NU. Dengan semangat tersebut, diharapkan Sako Pandu mampu memberikan kontribusi positif, baik di dalam pondok pesantren, madrasah, maupun masyarakat luas. Kehadiran mereka dalam upacara HSN 2024 ini juga menjadi sebuah simbol bahwa gerakan pramuka tetap relevan dan memiliki peran strategis dalam membangun karakter generasi muda yang berakhlakul karimah, berwawasan kebangsaan, dan siap menghadapi masa depan.