Dialog Santri dan Sako Ma’arif NU: Komitmen Pesantren di Pasangkayu Siapkan Generasi Bangsa

Masih dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2024, sebuah kegiatan dialog penting akan segera digelar dengan tema “Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan”. Kegiatan yang akan berlangsung pada Minggu, 27 Oktober 2024 ini menjadi salah satu agenda besar yang diikuti oleh seluruh pesantren di Kabupaten di Kabupaten Pasangkayu, dengan pelaksanaannya dipusatkan di Pondok Pesantren Nurul Jadid Duripoku.

Kegiatan dialog ini bukan sekadar acara seremonial, namun merupakan bentuk komitmen nyata pesantren-pesantren di Pasangkayu dalam menyiapkan generasi santri yang tidak hanya paham agama, tetapi juga siap berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara. Di tengah dinamika perubahan zaman, pesantren terus menunjukkan peran strategisnya sebagai lembaga yang berkontribusi besar dalam membangun karakter generasi muda. Apresiasi luar biasa patut diberikan kepada semua pesantren di Pasangkayu yang bersatu dan bekerja sama dalam mewujudkan kegiatan yang sangat berarti ini.

Kegiatan ini akan menghadirkan tiga narasumber yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai bidang, yang akan memberikan materi inspiratif kepada para santri. Para pemateri yang terlibat dalam dialog ini adalah:

  1. Kyai Malik, S.Pd.I, M.Pd, Pimpinan Pondok Pesantren Thoriqul Ulum, akan membahas tema “Sejarah Resolusi Jihad NU”. Dalam penyampaiannya, Kyai Malik akan mengajak para santri untuk memahami lebih dalam bagaimana Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada masa perjuangan kemerdekaan, menempatkan santri sebagai ujung tombak dalam mempertahankan tanah air. Ini memberikan gambaran jelas bahwa santri memiliki peran sejarah yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.
  2. Arham Bustaman, santri sekaligus anggota DPRD Kabupaten Pasangkayu, akan mengupas tema “Santri Penentu Peradaban”. Arham akan menekankan peran strategis santri dalam membangun peradaban di berbagai sektor, baik itu sosial, politik, maupun ekonomi. Ia akan mengajak para santri untuk menyadari potensi besar mereka sebagai motor perubahan di tengah masyarakat.
  3. Robin Chandra Hidayat, SH, santri yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Pasangkayu, akan membawakan materi tentang “Peran Penting Santri Milenial”. Dalam paparannya, Robin akan membahas bagaimana santri milenial harus mampu menjawab tantangan zaman modern, serta bagaimana mereka dapat menggunakan perkembangan teknologi dan informasi untuk menjadi agen perubahan yang positif bagi masyarakat dan bangsa.
  4. Dengan moderator Ust. Syaufan Azizi, S. Pd pembina pesantren nurul jadid duripoku yang juga ketua Sako Ma’arif NU 

Kegiatan dialog ini menjadi momentum penting untuk menguatkan sinergi antara pesantren-pesantren di Pasangkayu dalam mencetak santri yang tidak hanya memiliki keunggulan dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki kesadaran akan pentingnya berkontribusi bagi bangsa. Pelaksanaan acara di Pondok Pesantren Nurul Jadid Duripoku menunjukkan komitmen pondok ini sebagai pusat pendidikan yang aktif dalam kegiatan keislaman dan kebangsaan.

Dengan dialog ini, diharapkan seluruh santri yang hadir akan mendapatkan motivasi dan wawasan baru untuk terus berjuang dalam menggapai masa depan yang lebih cerah. Pesantren-pesantren di Pasangkayu dengan konsisten membuktikan bahwa mereka siap menjadi garda depan dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkarakter kuat, memiliki ilmu yang luas, dan mampu memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia yang lebih baik.

114 views


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *