Dialog HSN 2024: Arham Bustaman dan Robin Chandra Hidayat Motivasi Santri NU Se Kabupaten Pasangkayu

Pasangkayu – Dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024, dua santri yang kini menjadi anggota DPRD Kabupaten Pasangkayu, Arham Bustaman dan Robin Chandra Hidayat, menyempatkan diri untuk bertemu dan menginspirasi ratusan santri dalam dialog bertema “Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan” di Pondok Pesantren Nurul Jadid Duripoku pada Minggu, 27 Oktober 2024. Kehadiran mereka disambut penuh syukur dan antusias oleh santri-santri dari berbagai pondok pesantren NU se-Kabupaten Pasangkayu.

Arham Bustaman, alumni Pondok Pesantren Al-Istiqomah Ngata Baru, menyampaikan pentingnya menjadikan belajar sebagai jihad utama santri. “Tugas kita adalah menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh dan bangga menjadi santri dan Jangan pernah lupa bahwa kita adalah santri,” ujar Arham, yang mendapat sambutan tepuk tangan meriah dari para santri.

Arham menekankan bahwa semua cita-cita besar yang ingin dicapai harus dimulai dari sikap santri di pesantren. Arham mengingatkan bahwa zaman sekarang medan jihad santri bukan lagi turun ke medan perang seperti saat Resolusi Jihad dicetuskan, tetapi jihad santri adalah dengan terus belajar dan berusaha menjadi generasi yang cerdas dan berwawasan luas. “Kita sebagai santri harus melanjutkan perjuangan dengan cara rajin belajar dan menuntut ilmu, agar kita siap menjadi pemimpin yang berintegritas,” tambahnya.

Selain itu, Arham juga mengingatkan santri bahwa ketika berbicara tentang peradaban Islam, perlu disadari bahwa Islam pernah menjadi penggerak utama peradaban dunia. “Sudah saatnya kita, sebagai santri, ikut ambil bagian dalam mengisi kembali peradaban Islam. Kita memiliki peran besar yang bisa mengangkat kembali kejayaan Islam,” ucapnya, yang semakin membakar semangat para santri.

Robin Chandra Hidayat (RCH), SH, turut berbagi kisah perjalanannya selama di pesantren, mengingatkan para santri bahwa pengalaman di pondok merupakan fondasi penting dalam hidup. “Setiap pengalaman di pondok membentuk diri saya sekarang. Manfaatkan waktu kalian di sini untuk belajar, bersabar, dan menghadapi setiap ujian,” ungkapnya. RCH menambahkan bahwa sebagai santri, mereka memiliki modal besar berupa kepercayaan yang tinggi dari masyarakat, suatu modal berharga yang tidak dimiliki oleh orang di luar lingkungan pesantren. Hal ini menurutnya, adalah kekuatan yang sangat penting dalam membangun peran santri di tengah masyarakat.

Di sela-sela dialog, para santri dengan penuh rasa terima kasih mengungkapkan apresiasi mereka kepada kedua pemateri, yang di tengah kesibukan sebagai wakil rakyat, tetap meluangkan waktu untuk hadir dan menyapa mereka secara langsung. Menanggapi hal ini, RCH mengatakan bahwa panggilan pesantren adalah sesuatu yang tidak bisa ditolak. “Jika pesantren memanggil, maka tidak ada alasan untuk menolak, karena kita ini lahir dari pesantren,” tuturnya penuh haru, menguatkan rasa bangga para santri.

Kedua pemateri juga mengajak para santri untuk tidak ragu terjun ke dunia politik. Mereka menekankan bahwa kehadiran santri dalam ranah pengambilan kebijakan sangat penting untuk menjaga nilai-nilai keislaman yang sudah ditempa di pondok. Pesan inspiratif mereka semakin memotivasi para santri untuk meraih mimpi dan memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat.

606 views


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *