Santri Jadi Korban Brutal Gara-Gara Miras: Bahaya, Aturan, dan Cara Kita Menyikapinya

Baru-baru ini, kasus penganiayaan dua santri di Jogja bikin heboh banget. Dua santri Pondok Pesantren Al Munawwir yang lagi santai makan sate di Jalan Parangtritis malah jadi korban serangan brutal dari orang-orang yang diduga habis mabuk miras alias minuman keras.

Mereka jadi sasaran amukan tanpa alasan, sampai terluka parah—ada yang kena pukul balok kayu, ada yang kena tusuk! Gimana ceritanya bisa sampai begini, ya?

Jadi gini, menurut cerita polisi, semuanya dimulai waktu sekelompok orang lagi nongkrong di sebuah kafe. Ada yang beli miras, terus mabuk, trus ribut sama pengunjung lain. Nah, malam berikutnya, mereka bikin ulah lagi di tempat yang sama.

Sayangnya, MAM dan SF, santri yang lagi makan sate, nggak ada sangkut-pautnya sama ribut-ribut ini, eh malah ikut kena pukul.

LP Ma’arif NU Pasangkayu Gelar Dialog Santri bersama Ketua Sako Pandu

Momen ini langsung bikin para santri dan masyarakat makin sadar betapa bahayanya miras. Ribuan santri sampai turun ke jalan, demo di Mapolda DIY, mendesak pemerintah buat serius ngatur peredaran miras.

Nah, biar kita makin paham, yuk bahas apa aja sih bahayanya miras, aturan yang ngatur miras di Indonesia, sampai langkah apa yang bisa diambil santri biar nggak sampai jadi korban kayak kejadian ini.

Bahaya Minuman Keras (Miras)

Minuman keras nggak cuma bikin yang minum jadi mabuk, tapi juga bikin orang kehilangan kontrol diri. Kalau udah mabuk, biasanya orang jadi gampang emosi, nggak bisa mikir jernih, dan ujung-ujungnya sering berujung pada tindakan yang membahayakan, kayak ngerusak barang, ngajak berantem, atau bahkan nyerang orang lain.

Dalam kasus di Jogja ini, miras bikin para pelaku nekat menyerang dua santri yang sama sekali nggak ada urusan sama mereka. Kebayang, kan, kalau sampai kita atau teman-teman kita yang jadi korban?

Miras nggak cuma bahaya buat yang minum, tapi juga buat orang sekitar. Udah banyak banget kasus kejahatan atau kecelakaan gara-gara orang mabuk.

Jadi, buat kita yang masih muda, penting banget untuk paham kalau miras itu bukan hal yang keren sama sekali, malah bisa bikin hidup kita atau orang lain hancur.

Aturan Peredaran Miras di Indonesia

Sebenernya, pemerintah udah punya aturan buat ngatur peredaran miras biar nggak sembarangan. Berikut beberapa aturan yang perlu kita tahu:

  1. Peraturan Presiden No. 74 Tahun 2013 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol: Peraturan ini melarang miras dijual bebas di tempat umum, terutama di sekitar sekolah, rumah ibadah, atau area sensitif lainnya. Jadi, miras cuma boleh dijual di tempat-tempat tertentu yang punya izin kayak bar dan hotel.
  1. Peraturan Menteri Perdagangan No. 20/M-DAG/PER/4/2014: Aturan ini lebih memperjelas di mana aja miras boleh dijual, dan tempat-tempat yang dilarang jual miras, supaya anak muda atau orang awam nggak gampang dapat miras.
  2. Perda DIY dan Peraturan Ketertiban Umum di Yogyakarta: Karena Jogja itu punya banyak pesantren dan kampus, aturan ini dibuat buat mencegah peredaran miras di tempat-tempat yang bisa ganggu ketentraman umum.
  3. KUHP Pasal 300: Pasal ini ngatur bahwa orang yang jual atau kasih miras ke orang yang mabuk atau di bawah umur bisa kena sanksi pidana. Jadi kalau ada yang bandel, hukumannya bisa sampai lima tahun penjara.

Peringatan HSN 2024 di Pondok Pesantren Nurul Jadid Duripoku

Apa yang Harus Dilakukan Pemerintah?

Kejadian ini jelas bikin kita berpikir, apa sih yang bisa dilakukan pemerintah buat cegah insiden serupa? Salah satu langkah penting adalah memperketat pengawasan penjualan miras, terutama di daerah yang ramai anak muda kayak kafe atau tempat nongkrong lain.

Edukasi soal bahaya miras juga penting banget, khususnya buat kita yang masih muda. Selain itu, sanksi buat yang jual miras secara ilegal harus lebih tegas, biar orang nggak sembarangan lagi.

Apa yang Harus Dilakukan Masyarakat?

Masyarakat, terutama orang tua dan pemuda, bisa ikut bantu dengan menciptakan lingkungan yang bebas dari miras. Jangan malu buat ngobrolin bahaya miras sama teman atau saudara yang lain.

Kalau ada yang mencurigakan atau ada yang mabuk dan bikin masalah, langsung laporin ke pihak berwenang. Kita juga bisa saling ngingetin supaya nggak coba-coba minum miras dan selalu pilih pergaulan yang sehat.

Sikap Santri: Bijak dan Waspada

Buat kita yang masih di usia 12-20 tahun, khususnya sebagai santri, penting banget buat punya sikap waspada dan bijak. Paham agama yang kuat bisa jadi benteng buat jaga diri dari pergaulan yang nggak sehat.

Kalau lagi jalan atau nongkrong dan ngeliat ada orang yang mabuk atau suasana yang nggak nyaman, lebih baik jaga jarak dan jangan ragu buat segera pergi dari situ.

Kalau ada teman yang mungkin terlihat tertarik buat nyobain miras atau sering jalan di lingkungan yang nggak sehat, coba deh ajak ngobrol dan kasih pengertian baik-baik.

Kita sebagai santri punya tanggung jawab buat jaga diri dan teman-teman dari hal-hal yang bisa merusak masa depan.

Intinya, kasus di Jogja ini bisa jadi pelajaran buat kita semua, bahwa miras bukan cuma merusak diri sendiri, tapi juga orang di sekitar kita.

Dengan paham bahaya, aturan, dan cara bijak buat ngadepin situasi kayak gini, kita bisa jadi generasi yang lebih kuat dan siap menghadapi tantangan tanpa harus terjerumus ke dalam bahaya miras.

279 views


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *