Khutbah Jum’at : Kunci Hidup Bahagia di Dunia

 اَلْحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،

أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ .وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Hadirin jamaah jumat yang di rahmati Allah

Setelah kita bersyukur kepada Allah SWT atas Nikmat dan karunianya dan Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan Kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Selanjutnya mari kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT, dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

Hadirin jamaah jumat yang di rahmati Allah

Harapan kita hidup di dunia adalah bahagia, begitu juga di akhirat, rasulullah sering memanjatkan doa Muwazzanah, doa keseimbangan yang di ungkapkan dalam Alquran Surat al-baqoroh: 201

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Kita sering menyebutnya doa sapu jagad, yang sesungguhnya ini adalah doa Muwazzanah/doa keseimbangan yaitu doa di mana kita mohon kepada Allah agar kita mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Namun yang akan kita kaji pada kesempatan ini adalah, kebahagiaan yang seperti apa?

Sebab berbagai pandangan, banyak orang mengira bahwa bahagia itu Cuma di lihat dari sisi materi saja, padahal sesungguhnya kebahagiaan itu adalah milik Allah, dan yang akan memberikan kebahagiaan itu hanyalah Allah, maka dari itu kita jangan salah ketika meminta kebahagiaan maka mintalah kepada Allah. Jadi banyak orang yang ingin hidupnya bahagia, tapi dia lupa siapa sesungguhnya yang akan memberi kebahagiaan itu.

Di satu sisi dia ingin bahagia, tapi dia jauh dari Allah, perintah allah tidak di laksanakan, larangan Allah malah di kerjakan.

Maka dari itu mari kita lihat kriteria kebahagiaan di dunia itu seperti apa. Jadi makna

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً

Itu setidak-tidaknya ada tujuh makna, artinya ketika kita berdoa kepada Allah

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً

Kita sesungguhnya sedang meminta tujuh hal kepada Allah, diantaranya adalah

  1. Qolban syakiroon/hati yang pandai bersyukur.

Jadi ketika kita berdoa kepada Allah رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً sejatinya kita memohon kepada Allah. Ya Allah berikanlah aku hati yang pandai bersyukur, maka orang yang bahagia itu hatinya tidak pernah mengeluh, dia selalu mensukuri apa yang sudah Allah berikan, makanya nabi mengatakan iman itu di bagi menjadi 2 bagian dalam hidup ini, sebagiannya adalah Syukur dan bagian lainnya adalah sabar. Maka kalo posisi kita saat ini sedang di berikan kenikmatan, sedang di berikan kesuksesan bersyukurlah. Tapi kalo saat ini kita sedang di uji dengan berbagai macam ujian dan cobaan, mungkin ada keluarga yang sakit atau mungkin usaha kita sedang rugi, maka bersabarlah. Tergantung posisi kita sekarang ada di mana. Tapi jika kita memiliki hati yang pandai bersyukur, di manapun kita berada maka di akan menghadapi hal itu dengan senang hati, sebab hatinya pandai bersyukur dan tidak pernah mengeluh. Maka dari itu, nikmati dan syukuri apa yang sudah allah berikan sekarang, jangan memikirkan sesuatu yang belum kita dapatkan ada ungkapan dalam bahasa arab itu

بَيْضَةُ الْيَوْم خَيْرٌ مِنْ دُجَجَةِ الْغَدْ

“ telur hari ini lebih baik dari pada ayam hari esok”.

Artinya kita makan telur hari ini tapi telurnya ada, jelas itul lebih baik dari pada besok makan dengan ayam, ayamnya belum ada. Maka dari itu nikmati dan syukuri apa yang sudah Allah berikan. Lalu yang ke

2. Pasangan yang sholeh.

Bahagia seseorang kalo hidup di dunia memiliki pasangan yang sholeh. Jadi bapak memiliki istri yang sholehah, seorang istri memiliki suami yang sholeh.

Rasulullah sebagai teladan kita beliau tidak banyak menuntut istrinya sholehah, tapi beliau selalu  memberikan contoh bagaimana menjadi sosok suami yang sholeh

أَنَا أَوَّلُ وَاجِبٍ عَلىَ مَا أَمَرْتُكُمْ بِه

Bahkan rasulullah punya prinsip “akulah yang pertma memiliki kewajiban ini sebelum menyuruh orang lain”. Makanya rasulullah tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang kotor, kata kata yang kasar, kata kata yang menyinggung baik itu terhadap istrinya, putranya ataupun lingkungannya. Maka bahagialah orang yang memiliki psangan yang sholeh. Lalu selanjutnya kriteria bahagia hidup di dunia yang ketiga adalah

3. Memiliki anak-anak yang sholeh.

Makanya nabi Ibrohim berdoa

رَبّيْ هَبْلِيْ مِنَ الصّالِحِيْن

Tuhan anugrahkan kepadaku anak yang sholeh. Jadi berapa anak kita kalo sholeh semua subhanallah itu semua bisa memberi kebahagiaan di dunia.

4. Lingkungan pergaulan yang sholeh.

Disinilah kita harus selektif dalam memilih teman, sahabat sebab kata nabi

الْمُصَاحَبَةُ تَشْرِكُ الطَّبِعِيَّة

Persahabatan bisa mencuri tabiat. Dengan siapa kita bergaul, boleh saja kita kenal dengan siapapun tapi kita bergaul, bersahabat dekat dengan siapa, mestinya kita memilih teman, sahabat itu adalah orang yang akan mendekatkan diri kita kepada Allah, jadi jangan sampai kita bergaul dengan seseorang sampai kita jauh dari Allah hati hati kata nabi. Termasuk anak-anak kita bergaul dengan siapa. Maka orang yang bisa memilih pergaulannya berbahagialah dia. Lalu selanjutnya

5. Rezeki yang halala dan Baik

jadi orang yang bahagia itu adalh orang yang rezekinya halal dan baik, maka kita mesti berupaya mencari nafkah itu adalah sesuatu yang halal dan baik. Itu yang akan mendatangkan kebahagiaan.

Kalo harta itu haram, kalo harta itu tidak baik itu tidak akan mendatangkan kebahagiaan. Jadi banyak hari ini orang mengira dengan menumpuk-numpukkan harta akan bahagia, tapi dia melupakan ibadah, melalaikan ibadah sehingga yang di fikirkan adalah harta dan tahta begitu juga yang lainnya. Sehingga allah menyindir

أَلْهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ   حَتَّىٰ زُرْتُمُ ٱلْمَقَابِرَ

“bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk kedalam liang lahat”

Maka orang itu akan bertetiak “mana hartaku?” akan ada jawaban kepada orang itu sesungguhnya hartamua dan rezekimu adalah apa yang sudah kamu makan sampai habis, apa yang sudah kamu pakai sampai rusak dan apa yang sudah kamu sedekahkan, selai itu sudah menajdi milik orang lain. Jadi jamaah sekalian, sekalipun dalam genggaman kita garta kita banyak kalo belum dinikmati belum di makan itu belum tentu harta kita. Jadi banyak orang yang hartanya banyak, tapi kata Allah silahkan. Tapi ingat itu ada harta milikku kata Allah. “aku hanya sekedar menitipkan” bagaimana caranya, allah menguji orang itu dengan menitipkan penyakit. Datanglah penyakit A, sehingga orang ini tidak makan ini, makan ini, makan itu.

Jadi artinya kalo belum di makan itu belum tentu rezeki kita. Lalu yang kedua adalah apa yang sudah kamu pakai. Kalo belum di pakai belum tentu rezeki kita. Banyak orang yang punya ini, punya itu tapi belum dinikmati. Dia sibuk dengan pekerjaannya, urusannya sementara tempat yang dimilikinya tidak pernah dinikmati. Justru yang nikmati bisa jadi orang lain. Dan apa yang sudah kamu sedekahkan. Jadi yang di makan seenak apapun yan seperti itu, barang sebagus apapun seperti itulah akhirnya rusak, di tinggalkan. Tapi yang di sedekahkan itu akan menjadi milik yang abadi, makanya kalo hartanya baik, halal lalu dia bisa menggunakan sebaik-baiknya subhanallah itu akan membawa kebahagiaan. Lalu yang ke

6. Ilmu yang bermanfaat.

Jadi orang yang bahagia itu adalah ilmunya bermanfat. Orang yang ilmunya bermanfaat, baik untuk dirinya, keluarganya, masyarakatnya, lingkungan pekerjaannya, sehingga dengan keberadaan dia sesuatu menjadi maslahat.

خَيْرُ النَّاس أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاس

Jadi justru bukan malah jadi kacau, tapi keberadaan dia itu betul betul berarti bagi dirinya, keluarganya, lingkungannya itulah orang yang bahagia. Dan yang ketujuh adalah

7. Umur yang barokah.

Jadi orang bahagia itu adalah orang yang bisa menggunakan waktunya sebaik-baiknya, sebab di antara kita semua sama di beri waktu oleh allah 24 jam, yang membedakan adalah selama 24 jam itu, apa yang kita lakukan. Ada sebagian orang di beri waktu 24 jam dia bisa bangun di penghujung malam, jam 3 jam 2 bisa tahajjud dan shalat-shalat lainnya, dia bisa shalat subuh awal waktu, berjamaah, bisa berdzikir, bisa membaca alquran. Kalo yang masih aktif bekerja dia bisa bekerja, produktif tapi shalat masih bisa dilaknsakan, pengajiabbisa dihadiri,dengan keluarga berkumpul, dengan tetangga bergaul itu namanya barokah. Tapi ada orang di beri waktu 24 jam, tahajjud tidak bisa, subuh sering telat, zikir tidak pernah, baca quran tidak sempat, bekerja tidak produktif, dengan tetangga tidak bergaul, dengan keluarga jarang berkumpul. Jadi waktunya habis untuk hal-hal yang tidak jelas.

Nah untuk itu jamaah sekalian mari kita raih 7 hali ini, bagaimana kita memiliki hati yang pandai bersyukur, punya pasangan yang sholeh, punya anak-anak yang sholeh, begitu juga kita cari lingkungan pergaulan yang sholeh, lalu kita cari kita berusaha dengan sungguh-sungguh mencari nafkah itu yang halal dan baik, lalu bagaiaman cara ilmu kita bermanfaat dan umur kita barokah.

Sedangkan makna

وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً

Ridho Allah dan surganya Allah dan kita juga berharap dan memohon

وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Di bebaskan dari api neraka.

Semoga kita termasuk orang –orang yang baghagia di dunia dan di akhirat. Dan semoga doa kita yang sering kita panjatkan itu seimbang dengan usaha dan ihtiar kita untuk mencapai kebahagaian itu dan semoga allah senantia membimbing kita menuju jalan kebahagiaan yang di ridhoi oelh Allah SWT.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Download Khutbah Jum’at ini versi Pdf & Wordnya ===> Kunci Kebahagiaan di Dunia

baca juga ==> Khutbah Jumat: Proses menjadi orang yang bertaqwa

Khutbah ke-2

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.

وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

 أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

 اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Di Sampaikan Oleh : Drs. KH. Asep Totoh Gozali (17 Februari 2017)

https://youtu.be/rqM-OukYyuA

949 views


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *